Hai , kami
kelompok yang terdiri dari Dimas Panji, Komariah, Perwito Fadhli D N, RB Raditio Wicahyo,
Siti Mardyah WA mendapatkan tugas ILMU BUDAYA DASAR (IBD) untuk pergi ke
museum. Lalu, kelompok kami memilih pergi ke MUSEUM SATRIA MANDALA yang bertepatan di Jalan Gatot
Subroto No. 14, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia.
Kapan Jam Buka?
Jam Buka: 09.00 - 14.30 WIB
|
Buka: Selasa--Minggu
|
Kami berangkat tepat pukul 11.00, sebelum berangkat kami terlebih
dahulu
berkumpul di depan Kampus H, untuk sampai disana kami memilih untuk
pergi menggunakan motor karena Fadhli, Dimas dan Radityo pengedara motor dan
untuk menghidari sibuknya lalu lintas. Lalu, kami sempat bingung karena kendala
lokasi, akhirnya kami berinisiatif untuk membuka google maps dan
akhirnya
kami tiba di MUSEUM SATRIA
MANDALA. Perjalanan kita kisaran 40 menit.
HARGA TIKET MASUK?
Ketika kami sampai
disana, lalu beli tiket
buat masuk dan harga tiketnya murah lho, hanya RP.2.500.
Lalu, sesampainya kami disana, baru deh kita mulai
menjelajah tentang sejarah museum satria mandala, dan ternyata seperti ini lho
sejarahnya. Saat kami masuk,
yang pertama kali kami lihat adalah proklamasi kemerdekaan RI, lalu kami berjalan lagi sambil melihat
gambaran penjajahan dikiri dan kanan kami, dan banyak alat dan gambaran yang lain dalam kaca.
Sebelumnya, apakah kalian
mengetahui sejarah museum satria mandala?
Ini sejarahnya.....
Sejarah Museum Satria Mandala
adalah museum sejarah perjuangan Tentara Nasional Indonesia yang
terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Museum yang diresmikan pada tahun 1972 oleh mantan
Presiden Indonesia, Soeharto ini awalnya
adalah rumah dari salah satu istri mantan Presiden Indonesia, Soekarno, yaitu
istrinya yang bernama Ratna Sari Dewi Soekarno. Dalam museum ini dapat ditemui berbagai koleksi peralatan perang di Indonesia, dari masa
lampau sampai modern seperti koleksi ranjau, rudal, torpedo, tank, meriam bahkan helikopter dan pesawat
terbang (satu diantaranya adalah pesawat Cureng yang pernah
diterbangkan oleh Marsekal Udara Agustinus Adi Sucipto).
Selain itu museum ini juga menyimpan berbagai
berbagai benda bersejarah yang berkaitan dengan TNI seperti aneka senjata berat
maupun ringan, atribut
ketentaraan, panji-panji dan
lambang-lambang di lingkungan TNI. Selain itu di museum ini dipamerkan juga tandu yang
dipergunakan untuk mengusung Panglima Besar Jenderal Soedirman saat dia bergerilya
dalam keadaan sakit melawan pendudukan kembali Belanda pada era
1940-an.
Masih dalam kompleks Museum TNI Satriamandala
ini terdapat juga Museum Waspada Purbawisesa yang menampilkan diorama ketika TNI
bersama-sama dengan rakyat menumpas gerombolan separatis DI/TII di Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Kalimantan Selatan dan Sulawesi
Selatan pada ear tahun 1960-an. Fasilitas lainnya yang ada di Museum TNI
Satriamandala ini antara lain adalah Taman Bacaan Anak, Kios Cinderamata,
Kantin serta Gedung Serbaguna yang berkapasitas 600 kursi.
APA SAJA
YANG ADA DI MUSEUM SATRIA MANDALA?
1.
Pintu masuk
ketika kami pertama kali memasuki ruangan ini kami
melihat sebuah gambar TNI, Presiden, Wakil presiden dan Proklamasi yang terpampang dalam ruangan.
2.
Ruang Jendral
Soedirman
Itu adalah
sebuah replika rumah, tandu dan ruang tamu Jendral Soedirman ketika masa
penjajahan. Perang gerilya selama
delapan bulan. Semua perang gerilya yang beliau lakukan hanya untuk membela Yogyakarta
yang saat itu menjadi Ibu kota dan mengusir belanda dari kota.
3.
Ruangan Jendral
Urip Sumoharjo.
Adalah tokoh yang berjasa dalam membangun Tentara
Nasional Indonesia (TNI)
4.
Ruang Jendral
Soeharto
5.
Ruang Diorama
Kemudian memasuki lorong yang berisi diorama
menggambarkan peristiwa dan perjuangan TNI, berjumlah 74 diorama. Ada banyak
diorama yang menceritakan peristiwa-peristiwa seputar perjuangan rakyat
Indonesia dalam masa perang kemerdekaan.
6.
Ruangan senjata
Di ruangan ini terdapat senjata-senjata dari era
1945-1949 dan senjata-senjata era 1950-sekarang. Ada senapan mesin, pelontar
granat, meriam lapangan, dan persenjataan berat dan ringan lainnya. Ada sederet
senapan AK-47 dan senapan M-16 di dalam lemari kaca. Miniatur Tank Scorpion
atau FV101 Scorpion yang merupakan tank buatan Inggris dan masih banyak lagi
senjata lainnya.
7.
Halaman
belakang
Dihalaman
belakang terdapat sebuah pesawat, mobil ambulan dan mobil-mobil lainnya yang
sempat dipakai pada zaman itu.
Masih banyak
lagi fasilitas atau sarana yang ada disana. Kami sangat menikmati pergi ke Museum Satria Mandala ini, kami melilingi semua ruang yang ada disana sampai
akhirnya kami keluar ruangan pada jam 2.00 siang. Pada halaman depan kami
berfoto di field gun bekas
pasukan sekutu yang ditinggalkan dan nama Museum Satria Mandalanya.
Sebelum kami
pulang, kami membeli es cincau untuk melepaskan dahaga setelah menempuh
perjalanan yang cukup panjang dan mengeksplorasi museum tersebut dan kami membeli semangkuk baso. Sehabis itu, kami
pulang, lalu sempat pisah dijalan karena saling mendahului lalu kita tiba-tiba
sampai di bandar udara Halim Perdanakusuma kami tersesat lagi, akhirnya kami bertanya kepada seseorang yang berada
dipinggiran jalan. Seiring berjalan waktu akhirnya kami sampai di Jl.Raya Bogor, sudah sampai jalan ini kami sudah tenang karena kami sudah tau jalan. Sampai dikampus H kami langsung pulang kerumah
masing-masing dengan selamat sampai tujuan.
Inilah beberapa hasil foto kami
ketika disana
Selesai sudah cerita
dari kelompok kami. Terimkasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca blog kami...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar