Jumat, 17 November 2017

Jelaskan mengenai 3 teori tokoh yang melandasi pengembangan kreativitas


1.      Teori Wallas
Salah satu teori tradisional yang sampai sekarang banyak dikutip ialah teori Wallas yang dikemukakan dalam buku “The Art of Thought” yang menyatakan bahwa proses kreatif    meliputi 4 tahap, yaitu:
1        Tahap Persiapan, mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan mengumpulkan data atau informasi, mempelajari pola berpikir dari orang lain, bertanya kepada orang lain, mencari jawaban, dan lain-lain.
2        Tahap Inkubasi, pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan, individu melepaskan diri untuk sementara dalam masalah tersebut. Ia tidak memikirkan masalah tersebut secara sadar, tetapi “mengeramkannya’ dalam alam pra sadar.
3        Tahap Iluminasi, tahap ini merupakan tahap timbulnya “insight” atau “Aha Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru.
4        Tahap Verifikasi, tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baru tersebut terhadap realitas. Disini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen. Proses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti proses konvergensi (pemikiran kritis).

2.      Menurut Abraham Maslow (1908-1970)
pendukung utama darim teori humanistik, manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini harus dipenuhi dalam urutan hierarki seperti kebutuhan primitif muncul pada saat lahir dan kebutuhan tinggi berkembang sebagai proses pematangan individu. Kebutuhan-kebutuhan itu, diwujudkan Maslow sebagai hirarki kebutuhan manusia, dari yang terendah hingga yang tertinggi.\Kebutuhan tersebut adalah:
1.      Kebutuhan fisik/biologis
2.      Kebutuhan akan rasa aman
3.      Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
4.      Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
5.      Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat kaitannya dengan kreativitas. Bila  bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan ilham (flash of insight).

3.      Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
1.      Keterbukaan terhadap pengalaman
2.      Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
3.      Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.

Apabila seseorang memiliki ketiga cirri ini maka kesehatan psikologis sangat baik. Orang tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga cirri atau kondisi tersebut uga merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk kreasi.

Minggu, 15 Oktober 2017

Kendala-kendala yang dihadapi psikolog dalam proses pengembangan kreativitas dan bakat

1.      Bagaimana cara psikolog untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pengembangan kreativitas dan bakat seseorang?
Jawaban :
1.      Gunakan cara-cara atau ide-ide untuk mendapatkan sesuatu yang menarik untuk disajikan kepada bakat seseorang. Menyajikan sesuatu kreativitas yang enak dan disukai seseorang atau anak-anak. Berikan metode yang menarik dan berbeda dari biasanya.
2.      Berikan tugas kegiatan yang membuat anak bergerak aktif atau berfikir, yang menghasilkan seseorang menjadikan pengembangan kreativitas dan bakat seseorang menjadi lebih lagi.
3.      Berikan hal-hal yang baru agar anak tidak bosan.
4.      Evaluasi
5.      Berikan hadiah kepada seseorang atas kreativitasan yang sudah dibuat.
6.      Selalu memberikan motivasi agar proses pengembangan kreativitas dan bakatnya selalu berkembang.

Selasa, 26 September 2017

Pengembangan Kreativitas dan Keterbakatan

1.      Bagaimana cara Psikolog dalam mengidentifikasi bakat dan kreativitas seseorang? Jelaskan langkah-langkahnya!
Jawab :
1)      Pengayaan
Tujuan tes kreativitas ini untuk mengidentifikasi bakat kreatif anak. Karena kreativitas sangat bermakna dalam hidup, masyarakat terutama orangtua dan guru ingin memberikan pengayaan kepada mereka yang berbakat kreatif.
2)      Remediasi
Untuk menemukan mereka yang mempunyai kemampuan kreatifnya yang sangat rendah.
3)      Pola perkembangan kreativitas
Psikolog tertarik untuk mengetahui pola perkembangan kreativitas karena dua alasan: pertama, mereka ingin mengetahui bagaimana pertumbuhan dan penurunan kreativitas pada macam-macam tipe orang. Kedua, mereka ingin mengetahui apakah ada masa puncak kreativitas sebaiknya dilatih.
4)      Bimbingan kejuruan
Membantu anak memilih jurusan pendidikan dan karier, informasi mengenai kemampuan ini berguna dalam menyarankan anak mengikuti pendidikan dan kejuruan yang menuntuk kemampuan kreatif.
5)      Konseling
Membantu anak mengenali dan memahami bakat kreatif anak yang terpendam. Informasi ini memungkinkan konselor untuk merancang kegiatan yang menantang dan menarik bagi siswa kreatif. Dan membantu mengembangkan bakat dan minat seorang anak.
6)      Alat tes
Membantu potensi anak dapat diukur beberapa pendekatan; tes mengukur kreativitas secara langsung, tes yang mengukur kreativitas dan bakat, tes mengukur kepribadian kreatif, pengukuran bakat kreatif non-tes dan pengamatan langsung terhadap bakat dan kreativitas.

2.      Berikan satu saja contoh kasus.
Jawab :
Anak yang mempunyai bakat seni, seperti bakat bermusik misalnya ia akan berlatih musik dan berusaha menguasai musik sesuai apa yang ia sukai dan kreatifnya ia bisa saja membuat lagu yang sangat indah. Lalu bernyanyi, dengan memiliki suara yang bagus anak tersebut bisa menguasai not dengan lebih mudah dan nada yang sangat indah. Melukis, selain menyanyi dan bermain musik bakat yang ia miliki melukis ia bisa menggambar sesuatu yang sangat indah dengan kualitas garis yang dimiliki anak tersebut akan terlihat halus, ia juga mengerti warna dan komposisi yang bagus dan menarik. Sebagai psikolog, membantu mengembangkan bakat anak tersebut dan selalu diasah dan dilatih dengan tekun dan bersungguh-sungguh bisa jadi bakat dan kreativitas yang ia miliki adalah sebuah prestasi yang membanggakan dirinya dan orang tua. Anak yang menjalani apa yang ia sukai akan merasakan kenyamanan dengan apa yang ia lakukan idealnya, bakat yang dimiliki oleh anak sejalan dengan minatnya.

Bakat yang terlahir dalam diri seseorang pada suatu saat akan timbul sebagai suatu kebutuhan dan perlu mendapatkan perhatian khusus dan serius. Karena itulah bakat perlu perhatian serius dan kangan dianggap biasa. Bila bakat seorang anak diperhatikan dengan serius akan sangat baik demi kemajuan masa depannya, apalagi bila anak sudah dibimbing pengembangan bakatnya sejak kecil. Sebagai konselor yang bertanggung jawab perkembangan bakat seorang anak harus mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk pengembangan bakat dan kreativitas anak. Seorang anak yang memiliki bakat harus memiliki perhatian karena setiap individu itu unik karena memiliki bakat yang berbeda-beda dan perlu memperoleh perhatian khusus. Motivasi, bantu anak dalam mengembangkan bakat dan kreativitas yang ia miliki yakini dan fokus pada kelebihan dirinya agar mempunyai percaya diri yang tinggi. Dukungan, beri dukungan terhadap mereka dan yakinkan mereka tekut dan latihan terus menerus dalam pengembangan bakatnya. Latihan dengan teratur dan terus menerus sangat baik dalam pengembangan bakatnya agar bakatnya bisa baik, dan berikan penghargaan dan pujian untuk setiap apa yang bakat anak miliki.