ASAL USUL KEHIDUPAN DIBUMI
I.
PENDAHULUAN
Awal mulanya dunia ini hanya sebatas planet yang
kosong dan lama kelamaan dunia ini penuh dengan makhluk – makhluk yang
menempati bumi ini dan mulailah terjadi kehidupan di dunia ini. Sejarah
kehidupan dibumi dapat diungkap melalui fosil. Kebanyakan fosil ditemukan
tertanam dalam batuan sediment. Melalui prose alami yang panjang,
sediment-sedimen dapat tersusun secara berlapis-lapis membentuk strata
(tingkatan). Bumi kita dahulu terbentuk
dalam keadaan hangat dan pijar yang secara perlahan – lahan bumi mengadakan
kondensasi atau lebih dingin sehingga pada suatu saat terbentuklah kerak atau
kulit bumi. Bagian yang berbentuk cair membentuk samudera atau hidrosfer,
sedangkan bagian yang berbentuk gas disebut atmosfer dan yang berbentuk padat
disebut litosfer.
Lapisan bumi yang dihuni oleh berbagai
makhluk hidup melangsungkan kehidupannya disebut biosfer. Dalam kehidupan
makhluk hidup tersebut, terbentuk suatu sistem hubungan antara makhluk hidup
dengan materi dan energi yang mengelilinginya.
Ciri – ciri sebuah benda hidup atau makhluk hidup ialah :
1. Melakukan pertukaran zat atau
metabolisme, yakni adanya zat yang masuk dan keluar.
2.
Tumbuh atau bertambah besar karena pertambahan dari dalam dan bergerak.
3.
Melakukan reproduksi atau berkembangbiak.
4.
Memiliki irabilitas atau kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan reaksi
terhadap rangsangan itu.
5. Memiliki kemampuan mengadakan
adaptasi terhadap lingkungan.
Secara perlahan-lahan bumi mengadakan kondensasi atau menjadi lebih dingin
sehingga pada suatu saat terbentuklah kerak atau kulit bumi. Yang berbentuk
cair membentuk samudra atau hidrosfer, yang berbentuk gas disebut atmosfer dan
yang berbentuk padat disebut litosfer. Pada saat ini kulit bumi tersebut dihuni
oleh berbagai jenis makhluk hidup yang beraneka ragam. Lapisan bumi yang dihuni
oleh berbagai makhluk hidup itu kita sebut biosfer.
Banyak terdapat teori maupun paham-paham yang dikemukakan oleh para ilmuan
mengenai teori awal mula kehidupan di dunia. Namun semuanya belum dapat
memberikan jawaban yang pasti. Sebenarnya sudah sejak zaman Yunani Kuno manusia
berusaha memberikan jawaban terhadap awal mula kehidupan di muka bumi ini.
Namun, jawaban itu umumnya hanya berupa dongeng atau mitos belaka. Berikut ini
dikemukakan beberapa teori-teori awal mula makhluk hidup di dunia, sebagai
bahan kajian kita untuk mengenal lebih jauh sejarah awal mula kehidupan di
dunia.
Usia Bumi kurang lebih adalah 3000 juta tahun , namun hadirnya kehidupan
diatas bumi barulah sekitar 2000 tahun, dan berwal dari mahluk yang sangat
sederhana.
Hal itu diketahui berdasarkan penelitian dan analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil seluruhnya. Dengan metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari berbagai penelitian terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda – tanda kehidupan atau fosil.
Hal itu diketahui berdasarkan penelitian dan analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil seluruhnya. Dengan metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari berbagai penelitian terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda – tanda kehidupan atau fosil.
II.
PEMBAHASAN
1.
Teori-teori
Asal Mula Alam Semesta dan Pencetusnya
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang berakal
budi dan sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda dengan rasa ingin tahunya
untuk mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang diamati. Dengan
diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit
yang sampai dibumi timbullah beberapa teori yang mengungkapkan tentang
terbentuknya alam semesta. Teori itu dikelompokkan menjadi dua berikut
ilmuwan-ilmuwan pencetusnya:
1) TEORI NEBULA
ATAU TEORI KABUT
Dikemukakan pertama kali oleh Emanuel Swadenborg (1688-1772) tahun
1734 dan sempurnakan oleh Immanuel Kant
(1724-1804) pada tahun 1775. Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada
tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari
debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar
hidrogen.
EMANUEL SWEDENBORG
2) TEORI
PLANETISIMAL
Pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan
Forest R. Moulton pada tahun (1878-1952) seorang astronom. Disebut Planetisimal
yang berarti planet kecil karena planet terbentuk dari benda padat yang memang
telah ada. Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang
banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak yang
tidak terlalu jauh, akibatnya terjadi pasang naik antara bintang tadi dan
matahari. Pada waktu bintang itu menjauh sebagian massa matahari itu jatuh
kembali kepermukaan matahari dan sebagian lain berhamburan disekeliling
matahari, maka inilah yang disebut dengan planetisimal yang kenal menjadi
planet-planet yang eredar pada orbitnya dan mengelilingi matahari.
THOMAS C. CHAMBERLIN
THOMAS C. CHAMBERLIN
3) TEORI PASANG
SURUT
Sir james
Jeans (1877-1946) dan Harrold Jeffreys (1891) keduanaya dari Inggris. Setelah bintang itu berlalu dengan gaya
tarik bintang yang besar pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut,
seperti peristiwa pasang surutnya air laut di bumi kaibat daya tarik bulan.
SIR JAMES JEANS
SIR JAMES JEANS
4) TERORI
BINTANG KEMBAR
Dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan
bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya
dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.
Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai
mengelilinginya.
FRED HOYLE
FRED HOYLE
5) TEORI
DENTUMAN BESAR (BIG BANG THEORY)
Orang yang dipercaya sebagai pencipta teori
ini adalah George Lemaitre (1920an )
seorang ahli astronomi dari Belgia. Ia menyatakan bahwa kira-kira 15 milyar
tahun yang lalu semua materi di angkasa menyatu dan memadat (terkondensasi)
membentuk satu bentukan yang mengecil. Selanjutnya massa ynag mengecil ini
meledak dengan ledakan yang hebat, kemudian partikel-partikel dari zat itu
bertaburan ke semua arah dan membentuk alam semesta. Menurut teori tersebut,
alam semesta ini telah diciptakan kira-kira 10 hingga 20 milyar tahun yang
lalu. Ia terbentuk dari ledakan-ledakan kosmos yang bertaburan ke seluruh arah
di alam makrokosmos. Teori Big Bang ini kemudian diperjelas dengan ditemukannya
bahwa alam semesta i ni mengembang seolah-olah melarikan diri dari kita dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Teori ini dikemukakan oleh Edwin Hubble seorang ahli astronomi di Observatorium Mount Wilson.
Menurutnya, bahwa galaksi yang telah diamati sebenarnya menjauhi kita dan
menjauhi yang lain dengan kecepatan samapi beberapa ribu km per detik.
6) TEORI AWAN
KABUT
Dikemukan oleh Carl Von Weeizsaker (1940) dan disempurnakan oleh Gerard P Kuiper
(1950). Tata surya terbentuk oloeh gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan
awan itu mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikel
debu tertarik pada bagian pusat awan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin
kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian
tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan
menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari,
sementara bagian yang luar berputar sangat cepat kemudian menjadi gumpalan yang
lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi
planet-planet.
7) TEORI
KEADAAN TETAP (STEADY STATE THEORY)
Teori ini pertama kali pada tahun 1948 yang
diusulakan oleh H. Bondi, T. Gold dan F.
Hoyle dari Universitas Cambridge. Menurut teori ini, alam semesta tidak ada
awalnya dan tidak ada akhirnya. Alam semesta selalu terlihat tetap seperti
sekarang. Materi secara terus menerus datang membentuk atom-atom hedrogen dalam
angkasa yang membentuk galaksi baru dan mengganti galaksi lama yang bergerak
menjauhi kita dalam ekspansinya.
2. PERBEDAAN BIOGENESIS DAN ABIOGENESIS
1) Abiogenesis
Abiogenesis
adalah kepercayaan kuno tentang asal usul kehidupan. Hal ini juga dikenal
sebagai teori generasi spontan kehidupan. Teori abiogenesis menyatakan bahwa asal-usul makhluk hidup
adalah karena zat tak hidup, atau itu adalah insiden spontan. Namun, sampai
sekarang para ilmuwan telah mampu mencapai teori ini dengan eksperimen.
2) Biogenesis
Biogenesis
adalah teori yang diterima saat ini mengenai asal usul kehidupan baru. Teori
biogenesis menyatakan bahwa asal usul kehidupan adalah karena sel-sel hidup
yang sudah ada sebelumnya atau organisme. Louis Pasteur, Francesco Reddy, dan
Lazzaro Spallanzani eksperimen yang membuktikan teori ini.
3.
MENJELASKAN
KEMBALI BERBAGAI MACAM PERCOBAAN YANG DILAKUKAN PARA ILMUWAN PENCETUS TEORI
ASAL MULA KEHIDUPAN DIBUMI.
a)
Percobaan Francesco Redi ( 1626-1697)
Untuk menjawab
keragu-raguannya terhadap paham abiogenesis, Francesco Redi mengadakan
percobaan. Pada percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan tiga
toples. Percobaan Redi selengkapnya adalah sebagai berikut : §
·
Stoples I : diisi dengan sekerat daging, ditutup rapat-rapat. §
·
Stoples II :diisi dengan sekerat daging, dan dibiarkan tetap terbuka. §
·
Stoples III : disi dengan sekerat daging, dibiarkan tetap terbuka.
Selanjutnya ketiga stoples
tersebut diletakkan pada tempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan
daging dalam ketiga stoples tersebut diamati. Danhasilnya sebagai berikut: §
·
Stoples I : daging tidak busuk dan pada daging ini tidak ditemukan
jentik / larva atau belatung lalat. §
·
Stoples II : daging tampak
membusuk dan didalamnya ditemukan banyak larva atau belatung lalat.
Berdasarkan hasil percobaan
tersebut, Francesco redi menyimpulkan bahwa larva atau belatung yang terdapat
dalam daging busuk di stoples II dan III bukan terbentuk dari daging yang membusuk,
tetapi berasal dari telur lalat yang ditinggal pada daging ini ketika lalat
tersebut hinggap disitu. Hal ini akan lebih jelas lagi, apabila melihat keadaan
pada stoples II, yang tertutup kain kasa. Pada kain kasa penutupnya ditemukan
lebih banyak belatung, tetapi pada dagingnya yang membusuk belatung relative
sedikit.
b)
Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799)
Seperti halnya Francesco
Redi, Spallanzani juga menyangsikan kebenaran paham abiogeensis. Oleh karena
itu, dia mengadakan percobaan yang pada prinsipnya sama dengan percobaan
Francesco Redi, tetapi langkah percobaan Spallanzani lebih sempurna. Sebagai
bahan percobaannya, Spallanzani menggunakan air kaldu atau air rebusan daging
dan dua buah labu. Adapun percoban yang yang dilakukan Spallanzani selengkapnya
adalah sebagai berikut :
• Labu I : diisi air 70 cc air
kaldu, kemudian dipanaskan 15oC selama beberapa menit dan dibiarkan tetap
terbuka.
• Labu II : diisi 70 cc air kaldu, ditutup rapat-rapat
dengan sumbat gabus. Pada daerah pertemuan antara gabus dengan mulut labu
diolesi paraffin cair agar rapat benar. Selanjutnya, labu
dipanaskan.selanjutnay, labu I dan II didinginkan. Setelah dingin keduanya
diletakkan pada tempat terbuka yang bebas dari gangguan hewan dan orang.
Setelah lebih kurang satu minggu, diadakan pengamatan terhadap keadaan air
kaldu pada kedua labu tersebut. Hasil percobaannya adalah sebagai berikut :
• Labu I : air kaldu mengalami perubahan, yaitu airnya
menjadi bertambah keruh dan baunya menjadi tidak enak. Setelah diteliti
ternyata air kaldu pada labu I ini banyak mengandung mikroba.
• Labu II : air kaldu labu ini tidak mengalami
perubahan, artinya tetap jernih seperti semula, baunya juga tetap serta tidak
mengandung mikroba. Tetapi, apabila labu ini dibiarkan terbuka lebih lama lagi,
ternyata juga banyak mengandung mikroba, airnya berubah menjadi lebih keruh
serta baunya tidak enak (busuk).
Berdasarkan hasil percobaan
tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada didalam kaldu
tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari
kehidupan diudara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi
mikroba darimudara ke dalam air kaldu tersebut. Pendukung paham Abiogenesis
menyatakan keberatan terhadap hasil eksperimen Lazzaro Spallanzani tersebut.
M,enurut mereka untuk terbentuknya mikroba (makhluk hidup) dalam air kaldu
diperlukan udara. Dengan pengaruh udara tersebut terjadilah generation
spontanea.
c)
Percobaan Louis Pasteur (1822-1895)
Dalam menjawab keraguannya
terhadap paham abiogenesis. Pasteur melaksanakan percobaan untuk menyempurnakan
percobaan Lazzaro Spallanzani. Dalam percobaanya, Pasteur menggunakan bahan air
kaldu dengan alat labu. Langkah-langkah percobaan Pasteur selengkapnya adalah
sebagai berikut :
• Langkah I : labu disi 70
cc air kaldu, kemudian ditutup rapat-rapat dengan gabus. Celah antara gabus
dengan mulut labu diolesi dengan paraffin cair. Setelah itu pada gabus tersebut
dipasang pipa kaca berbentuk leher angsa. Lalu, labu dipanaskan atau disterilkan.
• Langkah II : selanjutnya labu didinginkan dan
diletakkan ditempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan air kaldu
diamati. Ternyata air kaldu tersebut tetep jernih dan tidak mengandung
mikroorganisme.
• Langkah III : labu yang air kaldu didalamnya tetap
jernih dimiringkan sampai air kaldu didalamnya mengalir kepermukaan pipa hingga
bersentuhan dengan udara. Setelah itu labu diletakkan kembali pada tempat yang
aman selama beberapa hari. Kemudian keadaan air kaldu diamati lagi. Ternyata
air kaldu didalam labu meanjadi busuk dan banyak mengandung mikroorganisme.
Melaui pemanasan terhadap
perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu
akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap
air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut
didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat
pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya
mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah
yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi. Pada saat sebelum
pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan ruangan dalam labu.
Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat pemanasan air
kaldu.
Setelah labu dimiringkan
hingga air kaldu sampai kepern\mukan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan
dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu
dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk.
Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi
akeruh, karena adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Dengan demikian
terbuktilah ketidak benaran paham Abiogenesis atau generation spontanea,
yangmenyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang terjadi secara
spontan.
Berdasarkan hasil percobaan
Redi, Spallanzani, dan Pasteur tersebut, maka tumbanglah paham Abiogenesis, dan
munculah paham/teori baru tentang asal usul makhluk hidup yang dikenal dengan teori
Biogenesis.
Teori itu menyatakan :
a. omne vivum ex ovo =
setiap makkhluk hidup berasal dari telur.
b. Omne ovum ex vivo =
setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan
c. Omne vivum ex vivo =
setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
Walaupun Louis Pasteur
dengan percobaannya telah berhasil menumbangkan paham Abiogenesis atau
generation spontanea dan sekaligus mengukuhkan paham Biogenesis, belum berarti
bahwa masalah bagaimana terbentuknya makhluk hidup yang pertama kali terjawab.
III.
ANALISIS
Awal mulanya dunia ini hanya sebatas planet yang kosong dan lama kelamaan
dunia ini penuh dengan makhluk – makhluk yang menempati bumi ini dan mulailah
terjadi kehidupan di dunia ini. Asal usul terbentuknya kehidupan dibumi
memiliki beberapa teori dan para tokoh yang pertama kali mencetuskan teori
tersebut. Dan ada sebutan Biogenesis dan Abiogenesis.
Dalam awal mula terbentuknya
kehidupan dibumi ini ada beberapa percobaan yang sudah dilakukan oleh para ahli
atau ilmuwan.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sridianti.com/perbedaan-antara-abiogenesis-dan-biogenesis.html
https://gharenk10.wordpress.com/teori-asal-usul-kehidupan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar